Sabtu, 27 Oktober 2012

PTS 025 STUDI EVALUATIF IMPLEMENTASI PROGRAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

STUDI EVALUATIF IMPLEMENTASI PROGRAM MANAJEMEN
BERBASIS SEKOLAH
(STUDI KASUS PADA SMP NEGERI 229 JAKARTA)

 BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Sebab permasalahan yang acap muncul ke permukaan adalah rendahnya produk (keluaran) atau hasil pendidikan. Lembaga pendidikan tinggi berpendapat bahwa rendahnya mutu keluarannya adalah akibat rendahnya mutu masukannya, yaitu dari pendidikan SMA/SMK. Lembaga pendidikan di SMA/SMK mengatakan bahwa rendahnya kualitas keluarannya adalah akibat dari masukan yang diterima dari SMP kualitasnya rendah. Dan seterusnya, pada akhirnya yang menjadi sasaran kritik adalah mutu pendidikan Sekolah Dasar. Kualitas hasil belajar yang relatif rendah dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang berperan dalam proses pendidikan selama siswa mengikuti program pada jenjang dan jenis pendidikan yang dipilihnya.
Terlepas dari hal tersebut, tinggi rendahnya kualitas pendidikan di sekolah, tergantung pada tinggi rendahnya kualitas faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa indikator esensial  yang sangat menentukan mutu pendidikan di sekolah antara lain : siswa, kurikulum, sarana prasarana, tenaga kependidikan, pengelolaan atau manajemen dan lingkungan. Salah satu indikator kualitas pendidikan di sekolah adalah kualitas manajemen sekolah. Manajemen berkaitan erat antara pencapaian tujuan dan cara memanfaatkan sumber-sumber daya yang dapat digunakan.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional berbagai usaha telah dilakukan pemerintah antara lain melalui berbagai pelatihan dan kompetensi guru, pengadaan buku-buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Sebagian sekolah, terutama di kota-kota, menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun sebagian besar lainnya masih memprihatinkan (Depdiknas,2001:3). Sekolah sabagai institusi pendidikan merupakan tempat proses pendidikan. Kegiatan intinya adalah mengelola sumber daya manusia serta meningkatkan derajat kehidupan masyarakat. Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan, sekolah merupakan sistem yang memiliki berbagai perangkat dan unsur yang saling berkaitan yang memerlukan pemberdayaan. Konsep pemberdayaan itu bentuknya adalah memberikan otonomi yang lebih luas dalam memecahkan masalahnya sendiri di sekolah. Oleh karena itu, diperlukan suatu perubahan kebijakan di bidang manajemen pendidikan berskala nasional dengan implementasinya difokuskan pada prinsip memberikan kewenangan mengelola dan mengambil keputusan sesuai tuntutan dan kebutuhan sekolah akan mutu yang ditentukan sebelumnya (sagala,2004:5).
Sejak tahun 1999, Direktorat Pendidikan lanjutan Tingkat Pertama telah menerapkan pendekatan baru dalam mengelola sekolah, dikenal dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) (Depdiknas,2002:1). Penerapan MBS didorong oleh kenyataan bahwa penyelenggaraan pendidikan nasional yang dilakukan secara sentralistik telah menyebabkan terjadinya kesalahan pengelolaan pada kebanyakan sekolah.
Atas dasar uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa mutu pendidikan nasional yang tidak merata selama ini perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan salah satunya adalah melakukan reorientasi penyelenggaraan pendidikan, yaitu dari manajemen peningkatan mutu berbasis pusat menuju manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi yang lebih luas kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan sacara langsung semua warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, pegawai, orang tua siswa, dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekoah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.
Yang menjadi permasalahan di sini adalah, seberapa efektivitas implementasi program MBS dan kendala-kendala apa yang dihadapi serta bagaimana solusinya dalam mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah.
                       
1.2  Identifikasi Masalah
Sejak model MBS ini dilaksanakan yaitu mulai tahun 1999, dalam implementasinya masih banyak personalia sekolah yang belum memahami konsep MBS. Masih banyak dijumpai di lapangan dan telah mendapat sorotan yang tajam dari berbagai media massa bahwa dalam manajemen sekolah belum tampak adanya keterbukaan dalam manajemen apabila lagi menyangkut masalah keuangan, masih banyak terlihat kekurangmandirian sekolah sabagaimana yang diharapkan oleh model MBS, belum tampak adanya upaya optimal memanfaatkan dan memberdayakan sumber daya manusia yang ada di sekolah termasuk orang tua siswa dan stakeholder dalam manajemen sekolah. Inovasi dan kreativitas dari submber daya manusia yang ada di sekolah belum menunjukkan tanda-tanda yang positif. Masih banyak fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan yang belum sesuai sebagaimana yang diamanatkan oleh model manajemen sekolah MBS.

1.3  Pembatasan Masalah
dalam manajemen sekolah model MBS secara holistic banyak factor yang terlibat untuk menetukan keberhasilan implementasi program. Namun karena keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan peneliti maka lingkup penelitian ini dibatasi pada aspek efektivitas implementasi Manajemen Berbasis Sekolah yang meliputi efektivitas konteks, input, proses dan produknya.
      Dalam pelaksanaan studi evaluatif tentang efektivitas implementasi Manajemen Berbasis Sekolah ini menggunakan pendekatan model CIPP.
      Pada masing-masing komponen akan dibatasi, seperti pada komponen konteks dibatasi pada keadaan georafis, permintaan masyarakat, kebijaksanaan pemerintah, aspirasi masyarakat terhadap pendidikan, dan status sosial ekonomi masyarakat. Sedangkan pada komponen input, dibatasi pada visi sekolah, misi sekolah, tujuan sekolah, sasaran sekolah, program sekolah, sumber daya sekolah, siswa, kurikulum, sikap kemandirian, dan keuangan. Komponen proses dibatasi pada proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses balajar mengajar, proses evaluasi, proses kerjasama dan partisipasi, proses akuntabilitas, kemandirian, keterbukaan, dan proses berkelanjutan (sutainibilitas). Lebih lanjut pada komponen keluaran (Produk) dibatasi pada aspek prestasi akademik dan prestasi non akademik.

1.4  Rumusan Masalah
Penelitian ini terfokus pada efektivitas implementasi program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).  Masalah yang disorot adalah :
1.4.1        Seberapa efektivitas implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 229 jakarta ?
1.4.2        Masalah Minor :
a.    Seberapa efektivitas konteks atau latar dalam implementasi program Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 229 Jakarta ?
b.   Seberapa efektivitas input atau masukan dalam implementasi Program Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 229 Jakarta ?
c.    Seberapa efektivitas proses dalam implementasi program Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 229 Jakarta ?
d.   Seberapa efektivitas produk dalam implementasi program Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 229 Jakarta ?
e.    Apa ada Kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi pengelolaan sekolah dengan model manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 229 Jakarta dan bagaimana solusinya ?

1.5  Tujuan Penelitian
Dalam uraian tentang perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas bahwa fokus penelitian ini ialah efektivitas implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 229 Jakarta.
      Tujuan penelitian evaluatif terhadap efektivitas implementasi Manajemen Berbasis Sekolah ini tidak dimaksudkan untuk penemuan teori baru tentang program Manajemen berbasis Sekolah, tetapi lebih difokuskan pada upaya memberikan deskripsi atau gambaran tentang efektivitas implementasi program Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 229 Jakarta yang pada tahun pelajaran 2007/2008 sedang melaksanakan program Manajemen berbasis Sekolah, dilihat dari aspek konteks atau latar, input, proses, dan produk hasil implementasi Manajemen Berbasis Sekolah terhadap sekolah, khususnya ditinjau dari tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.
      Dalam hubungan dengan uraian di atas, tujuan penelitian ini ialah untuk mengadakan suatu kajian dan mendeskripsikan tentang efektivitas implementasi program Manajemen Berbasis Sekolah. Tujuan operasional penelitian evaliatif ini dapat dirinci sebagai berikut :
a)      Untuk mendeskripsikan efektivitas konteks atau latar dalam implementasi program Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 229 Jakarta.
b)      Untuk mendeskripsikan efektivitas input atau masukan dalam implementasi  Program Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 229 Jakarta.
c)      Untuk mendeskripsikan efektivitas proses dalam implementasi program Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 229 Jakarta.
d)     Untuk mendeskripsikan efektivitas produk dalam implementasi program Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 229 Jakarta.
Untuk mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi pengelolaan sekolah dengan model Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 229 Jakarta dan solusinya.

1.6  Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penilitian ini adalah kegunaan praktis, yaitu dalam rangka mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah, disamping kegunaan yang sifatnya teoritis dalam arti kegunaan dalam pengembangan ilmu itu sendiri khususnya dalam bidang manajemen pendidikan. Kegunaan praktis yang dapat diharapkan dari hasil penelitian (studi evaluatif) ini ialah sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam implementasi program Manajemen Berbasis Sekolah dengan aspek-aspeknya atau faktor-faktor yang berhubungan dengn Manajemen Berbasis Sekolah khususnya SMP Negeri 229 Jakarta untuk tahun-tahun berikutnya. Informasi-informasi dari hasil penelitian (studi evaluatif) ini tentunya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau titik tolak dalam rangka pengembangan manajemen pendidikan, khususnya dalam masalah peningkatan implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di Kotamadya Jakarta Barat.
      Selain itu apabila hasil penelitian (studi evaliatif) tentang efektivitas implementasi Manajemen Berbasis Sekolah ini signifikan dalam mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 229 Jakarta, dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk kebijakan di masa yang akan datang terkait dengan peningkatan efektivitas implementasi Manajemen Berbasis Sekolah baik pada tingkat SMP maupun ditingkat SMA/SMK yang telah menjadi agenda pemerintah.
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen pendidikan, penelitian-penelitian serupa baik manajemen pendidikan, manajemen sekolah ataupun manajemen berbasis sekolah yang telah banyak dibahas di depan, telah banyak diteliti para ahli. Akan tetepi sekalipun demikian, hasil penelitian ini apapun bentuknya, tentunya masih akan tetap bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam memperkaya khazanah serta wawasan dalam bidang ilmu manajemen pendidikan. Selanjutnya hasil dari penelitian ini mungkin juga dapat dijadikan sebagai titik tolak untuk penelitian lebih lanjut, khususnya yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan manajemen sekolah, misalnya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap implementasi Manajemen Berbasis Sekolah yang sampai sejauh ini belum banyak mendapatkan perhatian dari para peneliti. Adanya kontribusi dari hasil penelitian ini baik yang bersifat praktis atau yang bersifat teoritis seperti yang telah dikemukakan di atas, diharapkan akan dapat memberikan dampak yang positif bagi perkembangan kualitas pendidikan di masa depan.

1.7  Implikasi Terhadap Kebijakan
Dalam pelaksanaan suatu kebijakan yang otoritasnya telah dilimpahkan kepada organisasi di daerah, banyak terjadi variasi implementasi dari program Manajemen Berbasis Sekolah dimaksud, hal ini implikasinya berdampak pada penyelenggara pendidikan di sekolah.
Keberhasilan inplementasi MBS yang terpenting terletak pada political will pemerintah. Bila dicermati dukungan pemerintah dari sisi ini sudah ada bahkan sudah dituangkan secara resmi dalam perundang-undangan. Yang menjadi masalah adalah bagaimana pelaksanaan dan pemantauan dari Undang-undang tersebut berjalan dengan baik.
Dukungan finansial dari pemerintah dan masyarakat yang peduli pendidikan belum tampak. Justru yang tampak adalah dukungan dana dari beberapa lembaga donor internasional misalnya Asian Development Bank, Unesco, dan beberapa negara lain. Padahal banyak orang yang percaya bahwa perusahaan-perusahaan besar lainnya meraup keuntungan triliunan rupiah per tahun, justru tak peduli akan keberhasilan MBS.
Budaya sekolah rata-rata belum bisa mendukung keberhasilan implementasi MBS. Budaya sekolah belum dibangun secara baik berdasar keyakinan warga sekolah, meliankan  dibentuk oleh keinginan para pimpinan bahkan keinginan birokrasi. Oleh karena itu, banyak warga sekolah yang tidak peduli terhadap kemajuan sekolah. Apabila MBS diharapkan membawa kemajuan untuk sekolah, maka budaya sekolah harus dibangun bersama-sama oleh seluruh warga sekolah.
Terkait dengan upaya pembentukan budaya sekolah yang kuat dan baik maka sekolah harus memiliki kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan yang efektif akan tercapai apabila kepala sekolah memiliki kemampuan profesional di bidangnya, memiliki bakat atau sifat, memahami kondisi lingkungan dan pengikutnya dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang paling sesuai. Yang paling diperlukan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam implementasi MBS adalah kepala sekolah harus mampu menggerakkan para pengikutnya untuk mencapai tujuan bersama.
Implikasi terhadap kebijakan implementasi MBS lainnya ialah sekolah sebagai organisasi harus diubah dan dikembangkan. Perubahan sekolah akan berjalan dengan baik apabila berdampak pada perbaikan kehidupan para guru dan staf lainnya. Mereka harus dilibatkan sejak awal untuk mengubah organisasi sekolah dan mengembangkannya. Perubahan dan pengembangan organisasi sekolah harus diawali dari perubahan individu dan lingkungan kerja secara bertahap.

DAFTAR PUSTAKA

Anastsi, Anne. & Susana Urbina. 1997. Psychological Testing.Canada : Collier Mac Millan Canada Inc.

Ancok, Djamaludin.1998. Motivasi dan Kepuasan Dalam Kerja. Yogyakarta : PPM-FE UGM.

Anderson, Judith. 1993.  Who Runs teShools ?ThePrincipal’s View. Office of Research : Office of Educational Research and Improvement (OERI) of the U.S.Departement  of Education. http://www.ed.gov/pubs/OR/ResearchRpts/printview.html.

Azwar. 2004. PendidikanKecakapanHidup (Life Skills Education). Bandung :Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi.1999. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1995.  Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Azwar, Saifuddin.1986. Reliabilitas dan Validitas : Interpretasi dan Komputasi. Yogyakarta : Liberty.

-----, 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta :  Pustaka Pelajar.

-----, 2001. Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Borg, W.R. & Gall, M.D. 1983. Edudational Research: A Introduction. New York: Holt Rinehart & Winston.

Budimansyah, Dasim. 2001. Indikator Kinerja Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Jakarta : Ditjen Dikdasmen. http://www.pdk.go.id/serra_mserbi/dpks/Kinerja.htm

Cheng, Yin Choeng. 1996. Shool effectiveness and Shool-Base management : A Mechanism for Development.Washington, DC : The Pelmer Press.

Danim, Sudarwan.2000. Metode Penelitian Untuk Ilmu-ilmu Perilaku. Jakarta : Bumi Aksara.

Depdiknas.2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Edisi 3. Jakarta : Dirjen Dikdasmen, Direktorat Dikmenum.

-----, 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku 1: Konsep dan Pelaksanaan. Jakarta : Dirjen Dikdasmen, Direktorat SLTP.

-----, 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku2 :PanduanPenyusunan Proposal danPelaporan. Jakarta :DirjenDikdasmen, Direktorat SLTP.

-----, 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku 1 : Konsep Dasar, Jakarta : Dirjen Dikdasmen, Direktorat SLTP.

-----, 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku 2 : Rencana dan Program Pelaksanaan. Jakarta : Dirjen Dikdasmen, Direktorat SLTP.

-----, 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku 3 : Panduan Monitoring dan Evaluasi. Jakarta : Dirjen Dikdasmen, Direktorat SLTP.

-----, 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku 4 : Pedoman Tata Krama dan Tata Tertib Siswa. Jakarta : Dirjen Dikdasmen, Direktorat SLTP.

-----, 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku 5 : Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual. Jakarta : Dirjen Dikdasmen, Direktorat SLTP.

Echols, John M danHasan Shadily.1999.KamusInggris-Indonesia (An English-Indonesia Dictionart). Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama.

El Salvador Evaluation Team.1997.El Savador’s EDUCO Program : A fist Report on Parent’s Partisipation in School-Based Management. National Research and Evaluation Division Ministry of Education El Savador and Development Economics Research Group Poverty and Human Resources The Word Bank. http://www.wordbank.org/education/economicsed/finance/demand/related/latin/elsavador.html.

ERIC Digest-ERIC Clearinghouse on Education Management Eugene OR. http://www.ed.gov/databases/ERIC-Digest/index.

Fattah, Nanang. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah dan Dewan Sekolah. Bandung : Pustaka bani Quraisy.

Fuller, Bruce & Magdalena Rivarora. 1998. Nicaraguas’s Experiment to DeventralizeSchool Views of Parent, Teachers, and Directors. Development Economics Research Croup The World Bank. http://www.worldbank.org/education/economicsed/demand/related/latin/nicaragua1.html.

Hadi, Sutrisno.2000. Manual SPS paket Midi. Yogyakarta : UGM

Hamzah B. Uno,dkk.2001. Pengembangan Instrumen Untuk Penelitian. Jakarta : Dilema Press.

Jalal, Fasil & Dedi Supriadi.2001. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Jakarta : Bappenas, Depdiknas, Adicita Karya Nusa.

Joni, Raka.1986. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Surabaya : Karya Anda.

Kerlinger, Fred N.1990. Asas-asasPenelitian Behavioral. Yogyakarta :GajahMadaUniversity Press.

Koster, Wayan. 2000. Restrukturisasi Penyelenggaraan Pendidikan : Studi Kapasitas Sekolah Dalam Rangaka Desentralisasi Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.025. http://www.pdk.go.id/balitbang/publikasi/jurnal/edisi-lalu.html.

Mechren, W.A. & J.J. Lechman. 1978. Measurement and Evaluation in Education and Psychology.New York: Holt Rinehart and  Winston.

Myers, Doroty& Robert Stonehill.1993.School-Based Management. Office of Research Education : Consumer Guide. http://www.ed.gov/pubs/OR/Consumer Guides/index.html.

Natajaya, I Nyoman.2004. Langkah-langkah Dalam Penyusunan Proposal dan Laporan Penelitian. Singaraja : IKIP Negeri Singaraja.

Nurkolis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta : Grasindo.

Nurkolis. 2002. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di SLTPN 9 Jakarta. http://www.pendidikan.net/artikel/nurkolis4.html.

Mulyasa.2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Raharjo, Budi.2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Depdiknas,Dirjen Dikdasmen, Direktorat Tenaga Kependidikan.

Rindjin, Ketut. 2002. Penyusunan Rencana Strategis di Lingkungan IKIP Negeri Singaraja, Disampaikan pada Lokakarya Unit Kerja di Lingkungan IKIP Negeri Singaraja, 20 Agustus 2002.

Sagala, Syaiful. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah & Masyarakat : Strategi Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta : Nimas Multima.

Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

-----, 2000. SPSS: Mengelola Data Statistik Secara Profesional. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Shertzer, Bruce & James D.Linden.1982.“ Persistent in Counselor Assessment and Appraisal”. Measurement and Evaluation in Guidance Journal. Vol.14, Number 1, Virginia: American Personnel and Guidance Association.

Sinungan, Muchdarsyah.1977. Produktivitas: Apa dan Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara.

Slamet PH. 2001. ” Manajemen Berbasis Sekolah”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 27 tahun 2001, http://www.pdk.go.id/jurnal/27/manajemen-berbasis sekolah.htm

Smith, Fred M. & Sam Adams. 1972. Educational Measurement for The  Classroom Teacher. New York : Harper & Row Publisher.

Soepeno, Bambang.2003. School Based Management for Quality Improvement (ManajemenPeningkatanMutuBerbasisSekolah).Jakarta: Bagian Proyek Desentralisasi Pendidikan Dasar, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Dirjen Dikdasmen.

STKIP Singaraja.1996. Studi Evaluatif Tentang Penyelenggaraan Program Pengalaman lapangan (PPL) dan Proses Belajar-Mengajar (PBM) STJIp Singaraja, Singaraja : STKIP Singaraja.

Stuffebeam, Daniel L.1981. Standards for Evaluations of Educational Program, Projects, and Material. New York :McGraw-Hill Book Company.

Subgayo, Joko. 1997. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudijono, Anas. 1995. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. RjaGrafindo Persada.

Sudjana, 1996. Metode Statistika. Edisi 6. Bandung : Tarsito

Sudjana, Nana & Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono.2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

-----,2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Suherman, Erman dan Yaya Sukajaya K. 1990. Petunjuk Praktis Untuk Melaksanakan Evaluasi Matematika. Bandung : Wijaya Kusuma

Supriadi, Dedi. 2004. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Suryabrata, Sumadi.2000. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta : Andi

Taylor, B.O.1990.Case Studies in Effective Shool Research.Dubuque, IO : Kendall Hunt Publishing Company.

Thoha Chabib.2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Thomas, J. Alan. 1985. The Productive School : A System Analisys Approach to Educational Administration.Chicago :ChicagoUniversity Press.

Wandt, Edwin, et.al. 1977. Essentials of Educational Evaluation. New York : Holt Rinehart and Winston.

Worthern, Baline R, James R. Sanders, and Jody L. Fitzpatrick. 1997. Program Evaluation : Alternative Approaches and Practical Guidelines,New York : A Devision of Addison Wesley Longmanm, Inc.


Untuk mendapatkan file PTK / Skripsi / Thesis lengkap
dalam format Ms. Word.
Hubungi : 085728916006

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 komentar:

Posting Komentar

DOWNLOAD

KATALOG PTK TK
Download
KATALOG PTK SD
Download
KATALOG PTK SMP
Download
KATALOG PTK SMA
Download
KATALOG PTS
Download
Bikin PTK/PTS

Download form penyusunan PTK/PTS

Download

Start Work With Me

Kontak langsung via WA


Penelitian Tindakan Kelas
  • PTK SD
  • Penelitian Tindakan Kelas SD/MI

  • PTK SMP
  • Penelitian Tindakan Kelas SMP/MTs

  • PTK SMA
  • Penelitian Tindakan Kelas SMA/MA/SMK


    Experience
    Lead Developer

    State Art company

    UI/UX Developer

    Design Corporation

    Front-End Developer

    Creative Design Studio


    My Skills
    Penyusunan PTK
    Penyusunan PTS
    Contoh PTK
    Contoh PTS
    Contact Us
    Jasa Pintar
    0857 2891 6006 (WA Only)
    Surakarta, Jawa Tengah
    Hubungi kami melalui form ini (Mohon lengkapi dengan alamat email dan nomor WA)

    Blog Archive

    Blog Archive