PTK SD 169 UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN DAN DISKUSI PADA SISWA KELAS I
UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN
KONSEP MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN DAN
DISKUSI PADA SISWA KELAS I SDN MERJOSARI V , KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG”.
Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat menghasilkan manusia Indonesia
seutuhnya, sehingga menumbuhkan dan
memiliki mental yang baik untuk dapat melaksanakan kegiatan pembangunan.
Tujuan penelitian tindakan
kelas ini adalah untuk meningkatkan penguasaan konsep Pendidikan Kewarganegaraan
pada siswa kelas Kelas I SDN Merjosari V , Kecamatan
Lowokwaru, Kota Malang dengan
menggunakan metode Bermain peran dan diskusi.
Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan di SDN Merjosari V , Kecamatan Lowokwaru,
Kota Malang pada siswa kelas I pada semester ganjil tahun
pelajaran 2005/2006. Jumlah siswa ada 35
orang.
Hasil evaluasi menunjukkan
terdapat kenaikkan yang tuntas belajar dari 23 siswa (65,71%) pada pra tindakan
menjadi 27 siswa (77,14 %) pada siklus
I, dan menjadi 30 siswa (85,71%) pada siklus II. Sedangkan yang belum tuntas belajar mengalami
penurunan dari 12 siswa (34,29 %) pada pra tindakan menjadi 8 siswa (22,86 %)
pada siklus I, dan menjadi 5 siswa (14,29 %) pada siklus II.
Hipotesis tindakan yang
menyatakan bahwa “jika metode bermain peran dan diskusi digunakan, maka
penguasaan konsep pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas Kelas I SDN Merjosari V, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang akan meningkat”, dapat diterima.
Penelitian ini juga memberikan rekomendasi kepada para
guru agar semakin aktif dan kreatif dalam memilih metode dalam kegiatan belajar
mengajar agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kepada Kepala Sekolah
hendaknya dapat mengambil kebijakan tentang perlunya melaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) bagi setiap guru, agar motivasi belajar siswa juga semakin
meningkat. Selain itu kepada Kepala Sekolah hendaknya dapat mengusahakan agar
ketersediaan sarana bagi para guru dalam melaksanakan PTK terus ditingkatkan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Setiap sekolah selalu berharap bahwa penyelenggaraan
pendidikan yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Secara umum keberhasilan
ini dapat diukur dengan tingkat prestasi yang diperoleh. Sebenarnya pernyataan
tersebut sangat keliru. Tolok ukur keberhasilan pendidikan seharusnya diukur
dari ‘in-put’ dan ‘out-put’. Seberapa
besar peningkatan dari prestasi yang dicapai oleh siswa pada saat dia masuk
sekolah tersebut dan pada saat dia keluar dari sekolah tersebut.
Upaya-upaya yang dilakukan misalnya dengan mengirim para
guru untuk mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di tingkat
kepengawasan. Pengetahuan para guru dapat lebih meningkat, sehingga
penyelenggaraan belajar-mengajar dapat lebih baik lagi. Penggunaan metode
mengajar yang bervariasi juga merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh
guru untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Pendekatan pembelajaran yang paling sesuai adalah
pembelajaran yang berorientasi pada kepentingan siswa atau siswa sentris. Hal
ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran diskaveri/inkuiri yang menunjukkan
dominasi peserta didik selama proses pembelajaran, sedangkan guru sebagai
fasilitator. Selaras dengan uraian di atas adalah penggunaan pendekatan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu konsep
pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi
dunia nyata dan membantu siswa untuk menghubungkan pengetahuannya dengan
kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat di mana dia
berada.
Bermain peran merupakan salah satu metode mengajar yang
dapat menumbuhkan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Metode bermain peran mengajak siswa untuk berperan
menjadi orang tertentu dalam masyarakat. Pembelajaran ini membutuhkan
pengalaman yang luas dari siswa. Dengan metode bermain peran yang dilaksanakan
dengan baik, maka siswa dapat lebih mudah untuk dapat memahami materi pelajaran
yang disajikan, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Selain itu, kegiatan diskusi juga dapat melatih siswa
untuk berani mengungkapkan pendapatnya. Dengan metode diskusi juga dapat
membantu siswa untuk dapat menghargai pendapat orang lain dan menerima pendapat
orang lain. Kondisi ini dapat menjadi bekal bagi siswa untuk menghadapi
kenyataan hidup di masyarakat, dengan segala macam kemajemukannya.
Dengan kedua metode di atas, yang dilaksanakan secara
sinergis, diharapkan akan mampu membangkitkan minat belajar siswa sehingga
penguasaan konsep materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan akan semakin
meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, maka kami mengadakan
penelitian tindakan kelas dengan judul "Upaya Meningkatkan Penguasaan Konsep Materi Pendidikan Kewarganegaraan
Melalui Metode Bermain Peran dan Diskusi Pada Siswa Kelas I SDN Merjosari V ,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ".
1.2 Fokus Penelitian
Setiap guru selalu berusaha agar dapat meningkatkan
prestasi belajar peserta didik. Berbagai cara dilakukan, salah satu diantaranya
adalah penggunaan metode mengajar secara tepat. Dengan metode bermain peran dan
diskusi yang dikombinasikan secara tepat akan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Oleh karena itu, maka permasalahan dalam penelitian tindakan
kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut: "Apakah penggunaan metode bermain peran dan diskusi dapat meningkatkan
penguasaan konsep materi Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas I SDN
Merjosari V, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan utama
dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penguasaan tentang konsep
materi Pendidikan Kewarganegaraan pada
siswa kelas I SDN Merjosari V, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, melalui metode
bermain peran dan diskusi.
1.4 Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah “Jika metode Bermain Peran dan
diskusi digunakan dalam pembelajaran, maka penguasaan konsep materi Pendidikan
Kewarganegaraan siswa kelas I SDN Merjosari V, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ,
akan meningkat”.
1.5
Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, hasil dari penelitian
ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi secara positif dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Kontribusi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.5.1
Bagi siswa, penggunaan metode
bermain peran dan diskusi dalam kegiatan pembelajaran dapat lebih meningkatkan
pemahaman konsep bahan ajar Pendidikan Kewarganegaraan, sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajarnya.
1.5.2
Bagi guru, hasil penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih metode dan
mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi tertentu yang
dialami oleh siswa, sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
1.5.3
Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian
ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk merumuskan kebijakan
yang mengarah pada peningkatan prestasi belajar siswa khususnya di lingkungan
SD.
Untuk mendapatkan
file PTK / Skripsi / Thesis lengkap
dalam
format Ms. Word.
Hubungi
: 085728916006
0 komentar:
Posting Komentar