GUDANG PTK PTS

Contoh

image
Hello,

Kami, Jasa Pintar

KAMI MEMBANTU DALAM PENYUSUNAN TUGAS-TUGAS ANDA, KAMI MENYEDIAKAN REFERENSI DAN KAMI SANGAT TIDAK MENDUKUNG PLAGIATISME.

TERIMA KASIH


Penelitian Tindakan Kelas
  • PTK SD
  • Penelitian Tindakan Kelas SD/MI

  • PTK SMP
  • Penelitian Tindakan Kelas SMP/MTs

  • PTK SMA
  • Penelitian Tindakan Kelas SMA/MA/SMK


    Experience
    Lead Developer

    State Art company

    UI/UX Developer

    Design Corporation

    Front-End Developer

    Creative Design Studio


    My Skills
    Penyusunan PTK
    Penyusunan PTS
    Contoh PTK
    Contoh PTS

    764

    Awards Won

    1664

    Happy Customers

    2964

    Projects Done

    1564

    Photos Made

    Layanan Kami

    Contoh PTK

    Menyediakan RATUSAN Judul Contoh Penelitian Tindakan Kelas (SD/SMP/SMA) yang dapat Anda gunakan sebagai bahan referensi

    Contoh PTS

    Menyediakan Judul Contoh Penelitian Tindakan Sekolah (Kepala Sekolah/Pengawas) yang dapat Anda gunakan sebagai bahan referensi

    Bikin PTK/PTS

    Jika Anda tidak menemukan judul yang sesuai pada katalog kami, tentukan sendiri judul PTK/PTS Anda, kami siap membantu dalam penyusunan

    Clean Code

    Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

    Photographic

    Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

    Unlimited Support

    Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

    CONTOH PTK PTS

    PTK SMA 007: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Pemahaman Pokok Bahasan Integral Guna Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Kelas III IPA-1 SMU Negeri XXX Semester I Tahun Pelajaran 2003/2004

    Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Pemahaman Pokok Bahasan Integral Guna Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Kelas III IPA-1 SMU Negeri XXX Semester I Tahun Pelajaran 2003/2004

    BAB I
    PENDAHULUAN

    A.   Latar Belakang Masalah

                Dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, kegiatan belajar mengajar harus diarahkan pada aktifitas pengajaran yang mampu mengembangkan segala potensi dan kreatifitas siswa. Tinggi rendahnya tingkat kreatifitas belajar siswa di sekolah banyak dipengaruhi oleh interaksi komponen-komponen pembelajaran.
                Pengajaran bukan hanya memindahkan pengetahuan ke generasi muda, atau hanya proses perubahan kebudayaan dan mengembangkan kepribadian. Pengajaran siswa yang baik melibatkan siswa secara aktif dan meniadakan pandangan bahwa siswa  sebagai makhluk pasif. Guru sebagai pengajar tidak hanya menyampaikan materi, tetapi harus mampu mengorganisir proses belajar mengajar, sehingga siswa termotivasi untuk belajar.
                Pembenahan dalam pembelajaran perlu dilakukan, yaitu pembaharuan pada pemilihan metode, penggunaan metode yang tepat, penyediaan media dan penanaman konsep yang benar. Pembaharuan bersifat memperbaiki dan menyempurnakan yang telah ada. Hasil yang diharapkan dengan adanya pembaharuan pada pemilihan metode, penggunaan metode yang tepat, penyediaan metode dan penanaman konsep yang benar adalah tujuan pengajaran yang belum tercapai dapat diselesaikan dan dapat memperbaiki pemahaman konsep yang salah pada diri siswa.

                Pembenahan sistem pengajaran harus mampu membangkitkan minat para siswa untuk belajar lebih aktif. Pembaharuan pengajaran, penerapan metode yang tepat, penyediaan media pengajaran terutama harus dilakukan dalam pendidikan matematika, karena dalam pendidikan matematika secara umum masih banyak kendala dan masalah yang dihadapi, misalnya nilai anak untuk mata pelajaran matematika rendah, pelajaran matematika belum mempunyai makna sebagai bagian dalamkehidupans ehari-hari, pelajaran matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit, pembelajaran matematika yang dilaksanakan guru masih cenderung bersifat konfensional, minimnya penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika, minimnya daya inovatif, kreatifitas dalam pembelajaran matematika menjadikan mata pelajaran ini tidak disukai anak.
                Menurut Bloom yang dikutip oleh Djauzak Ahmad (1994 : 9), “Ketuntasan pembelajaran siswa dapat ditunjukkan dengan meningkatkan kemampuan intelektual yang terdiri dari: ingatan, pemahaman, penerapan analisis, sintetis, dan evaluasi”.
                Dari data di SMU NEGERI 1 MADIUN, ternyata prestasi pembelajaran matamatika siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), baik secara individual maupun secara klasikal. Hal ini disebabkan karena di dalam kegiatan belajar hanya mengandalkan teori dan kurang menyadari pentingnya pendekatan pembelajaran yakni metode pembelajaran.
                Metode pembelajaran dalam matematika ini banyak sekali yang tepat dan sesuai dengan tuntutan perkembangan pembelajaran matematika. Metode-metode pembelajaran matematika yakni metode demontrasi, metode pemecahan masalah, metode drill dan latihan, metode penemuan, metode tanya jawab, metode inkuiri dan sebagainya.

                Berdasarkan kajian latar belakang masalah tersebut di atas, maka ditemukan permasalahan dalam pembelajaran matematika di SMU Negeri 1 Madiun   sebagai berikut:

    1.      Prestasi matematika siswa SMU Negeri 1 Madiun masih tergolong rendah.
    2.      Pelajaran matematika belum memiliki makna sebagai bagian dalam kehidupan sehari-hari.
    3.      Pelajaran matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit.
    4.      Pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh guru masih bersifat konvensional.
    5.      Minimnya penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika khususnya integral.
    6.      Minimnya guru dalam pembelajaran menggunakan media atau alat peraga.
                Agar kualitas pendidikan anak meningkat maka seorang guru harus tahu pentingnya metode pembelajaran. Ada tiga cara utama dalam belajar yaitu model visual, auditorial, dan kinestetik. Visual adalah belajar melalui indra penglihatan. Auditorial adalah belajar melalui indra pendengaran. Kinestetik adalah belajar melalui peraba dan penglihatan. Dari ketiga cara tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana dan tidak kalah pentingnya dengan metode demonstrasi. Dengan metode demonstrasi ini ketiga cara turut bisa menyatu sehingga belajar anak lebih maksimal. Dalam hal ini penulis mencoba menerapkan metode demonstrasi dalam pemahaman integral guna meningkatkan prestasi belajar matematika kelas III IPA-1 di SMU Negeri 1 Madiun.
                Metode demonstrasi sejenis dengan metode ceramah dan ekspositori. Kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru atau guru mendominasi kegiatan belajar mengajar. Tetapi pada metode demontrasi aktivitas murid lebih banyak dilibatkan. Dengan demikian dominasi guru akan lebih berkurang. Ciri metode demontrasi tampak dengan adanya penonjolan mengenai suatu kemampuan, misalnya kemampuan guru membuktikan dalil, atau menurunkan rumus, atau memecahkan soal cerita. Sedangkan yang berhubungan dengan alat, maka guru dan murid sama-sama berperan dalam proses pembelajaran.
                Pengajaran matematika akan menunjukkan hasil memuaskan, jika pengajaran mampu menyampaikan konsep dengan benar, mampu memilih pendekatan dalam mengajar dengan benar. Matematika tidak akan menjadi sulit jika sejak dini ditanamkan dan diawali dengan penyampaian konsep-konsep secara benar. Hal yang  perlu diperhatikan adalah penanaman konsep pada anak yang benar, pembelajaran yang menyenangkan, dihadapkan pada benda-benda yang ada di sekelilingnya serta benda yang sesungguhnya.
                Berdasarkan uraian tersebut di atas maka judul dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: “PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMAHAMAN POKOK BAHASAN INTEGRAL GUNA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS III SMU NEGERI 1 MADIUN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2003/2004”.

    B.   Rumusan Masalah

                Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut:
    “Apakah dengan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar matematika konsep Integral siswa kelas III IPA-1 SMU Negeri 1 Madiun Semester I Tahun Pelajaran 2003/2004?”

    C.   Tujuan Penelitian

                Tujuan penelitian yang penulis harapkan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :
    “Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada konsep Integral siswa kelas III IPA-1 SMU Negeri 1 Madiun Semester I Tahun Pelajaran 2003/2004 melalui metode demonstrasi”

    D.   Manfaat Penelitian

                Hasil pelaksanaan penelitian penerapan metode demontrasi dalam pembelajaran matematika akan memberikan manfaat yang berarti, yaitu:
    1.      Bagi Guru
    Dengan dilaksanakannya penelitian penerapan metode demontrasi dalam pembelajaran matematika ini, guru sedikit demi sedikit mempunyai keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan metode demonstrasi. Dengan penelitian ini diharapkan guru dapat memberikan penanaman konsep yang benar.
    2.      Bagi Siswa
    Penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa yang bermasalah di kelas        III IPA-1 SMU Negeri 1 Madiun dalam meningkatkan pemahamannya terhadap konsep penyelesaian integral. Keberhasilan peningkatan pemahaman tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
    3.      Bagi Sekolah

    Setelah keberhasilan penelitian ini yakini penerapan metode demontrasi dalam pembelajaran matematika khususnya integral, akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam kegiatan belajar di kelas.


    DAFTAR PUSTAKA

    Anita Lie. 2005. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Gramedia.
    Arifin Zaenal. 1990. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : Remadja Rosda Karya
    Elizabeth B. Hurlock. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Gelora Aksara Pratama.
    Gredler, Margaret E. Ball. 1991. Belajar dan Membelajarkan, Jakarta : Rajawali
    Herman Hudojo, 1990. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang : IKIP Malang.
    Koko Martono, R. Eryanto, Firman Syah Noor, (2007). Matematika dan Kecakapan Hidup, Untuk SMA 12A. Bandung : Ganeca Exact.
    Prasetyawan Irawan, dkk. 1997. Teori Belajar, Motivasi, dan Ketrampilan Mengajar. Jakarta: Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruktisional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
    Rini Budiharti. 2001, Strategi Belajar Mengajar. Surakarta :  UNS Press.
    Siti Choiriyah. 2006. Acuan Pengayaan Matematika. Solo : Sindhunata
    UU No. 2 Tahun 1989. Tentang Sistem Pendidikan Nasional
    Winkel. W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia  



    Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),

    hubungi : 0857 2891 6006



    PTK SMP 009: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII F Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Kegiatan Kelompok Belajar Tutor Sebaya di SMP Negeri xxx

     Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII F Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Kegiatan Kelompok Belajar Tutor Sebaya di SMP Negeri xxx

    ABSTRAK


                Penelitian ini bertolak dari rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Hal ini terjadi karena siswa yang tidak lulus pada ujian nasional serta siswa yang tidak naik kelas sebagian besar terganjal pada mata pelajaran tersebut, ibaratnya mata pelajaran matemayika menjadikan “momok” yang menakutkan bagi siswa. Dalam proses pembelajaran terkadang siswa kurang bersemangat, tidak mau menanyakan hal-hal yang kurang jelas, takut salah menjawab pertanyaan dari guru. Permasalahan tersebut diatasi dengan melaksanakan Kegiatan Kelompok Belajar Tutor Sebaya (KKBTS). KKBTS adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan bersama guna menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan belajar.
                Penelitian ini bertujuan (1) meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pada kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang. Hal ini dapat digambarkan adanya peningkatan nilai rapor serta hasil ujian yang baik dan (2) memberdayakan siswa sebagai tutor sebaya dalam kegiatan kelompok belajar, hal ini bertujuan untuk merubah sikap dan perilaku belajar siswa baik di rumah maupun di sekolah kearah yang lebih baik. Perubahan sikap tersebut misalnya motivasi belajar siswa meningkat, siswa berani mengajukan pertanyaan, serta siswa berani menjawab pertanyaan guru saat proses pembelajaran berlangsung.
                Penelitian ini dilakukan menggunakan disain penelitian tindakan kelas yang dirancang dengan dua siklus, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sumber data penelitian adalah siswa dan guru matematika, serta guru peneliti. Jenis datanya berupa kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, jurnal kegiatan siswa, tes hasil belajar. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis ststistik deskriptif dan data kualitatif menggunakan analisis kategorial dan fungsional melalui model analisis interaktif.

                Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar mata pelajaran matematika kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang. Peningkatan padsa siklus I mencapai 3,42 atau 9% dan peningkatan pada siklus II mencapai 11,55 atau 30,40%. Peningkatan tersebut juga diikuti perubahan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran. Perubahan sikap tampak pada motivasi siswa, kemauan siswa mengajukan pertanyaan, serta keberanian siswa menjawab pertanyaan guru saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian dapat direkomendasikan agar KKBTS tidak hanya dilaksanakan pada mata pelajaran matematika, tetapi dapat digunakan pada mata pelajaran lainnya.


    DAFTAR PUSTAKA

    Anti, Erman dan Marjohan. 1992. Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Dirjen Dikti
    Budiyati, L.M., Ida Zulaeha, Siti Ida A. Mahmudah dan Markini. 2004. “Peningkatan Kemampuan Berpikir Logis dalam Menulis Karya Tulis dengan Elemen Inquiry Pendekatan CTL pada Siswa Kelas III SLTP 3 Ungaran”.  Semarang : FBS Unnes
    Hastuti, Sri., Mariyoto, Th. Indah Abrianisasi, Priti Uning Wiyati, Siti Aisyah dan Retno Ambarwati. 2006. Modul pelayanan Bimbingan dan Konseling, Semarang:  Sinar Jaya.
    Hadikusumo, Kunaryo., Sadjad Sayuti, Achmad Rifai, Agus Salim dan Budiyono. 1995. Pengantar Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang Press
    Jaoharotun, Nur. 2002. “Keefektifan Layanan Bimbingan Belajar Dalam Maningkatkan Prestasi Belajar Pada Bidang Studi Matematika Siswa Kelas I.2 SMU Negeri I Pangkah Tegal Tahun Pelajaran 2001/2003”. Semarang : FIP Unnes
    Prayitno, M. Surya, Thantawy R., Mungin Eddy Wibowo, Karnoto, dan Afif Zamzani. 1997. Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Padang: PT Ikrar Mandiriabadi
    Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling  Kelompok. Jakarta : Ghalia Indonesia
    Prayitno dan Erman Anti. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud
    Prayatno. 2003. “Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran Matematika Melalui Bimbingan Belajar Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pareraja Kecamatan Banjarharja Kabupaten Brebes tahun Pelajaran 2002/2004”. Semarang : FIP Unnes
    Purwanto, M. Ngalim. 1991. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
    Undang-Undang RI Nomor 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas



    Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),

    hubungi : 0857 2891 6006



    PTK SD 002 : Penerapan Metode Demonstrasi Dan Latihan Untuk Meningkatkan Kelancaran Membaca Siswa Kelas II SD Negeri xxx Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009

    Penerapan   Metode   Demonstrasi   Dan   Latihan   Untuk Meningkatkan Kelancaran Membaca Siswa Kelas II SD Negeri xxx Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009

    BAB I
    PENDAHULUAN

    A.    Latar Belakang Masalah
                Fungsi Pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
                Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan bertujuan untuk membangun manusia Indonesia yang seutuhnya. Ini berarti bahwa pembangunan mempunyai jangkauan yang luas dan jauh. Berhasil tidaknya program pembangunan faktor manusia memegang peranan yang sangat penting. Untuk pembangunan ini diperlukan manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta memiliki sifat positif terhadap etos kerja.
                Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangt penting dan menonjol dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di sekolah memegang peranan penting dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal seperti yang diharapkan. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. Dalam proses belajar mengajar tersebut guru menjadi pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.
                Bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk mengembangkan bahasa di samping aspek penalaran dan hafalan sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima siswa sebatas produk bahasa dan satra. Sifat materi pelajaran Bahasa Indonesia tersebut membawa konsekuensi terhadap proses belajar mengajar yang didominasi oleh pendekatan eksperimental, terutama guru menggunakan metode  eksperiman, ceramah maupun tanya  jawab terjadi dialog imperatif. Padahal dalam proses belajar mengajar keterlibatan siswa secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran dan psikomotor (keterampilan, salah satunya sambil menulis). Jadi dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yng dapat dilihat, memberi kesempatan untuk bercerita, berdialog, membaca, menulis dan mengajukan pertanyaan atau tangapan, sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukkan proses belajar mengajar yang interaktif.
                Sebagai seorang guru yang professional hendaknya dapat memilih dan menerapkan metode yang efektif agar materi yang dipelajari oleh siswa dapat dipahami dengan baik serta dapat meningkatkan prestasi belajar. Jika perlu variatif metode pembelajaran dapat diterapkan secara bersamaan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pembelajaran. Untuk itu guru harus mempunyai kreatifitas dan inovasi baru dalam meningkatkan kemampuan dan teknik mengajarnya. 
                Demikian juga dengan penguasaan materi siswa Kelas II SD Negeri Mancasan 04 Baki Kabupaten Sukoharjo terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia masih kurang karena pada kondisi awal pada materi membaca, daya serap siswa terhadap mata materi ini hanya 35,5% atau 11 siswa tuntas dalam pembelajarannya sementara 20 siswa atau 64,5% tidak tuntas karena prestasi belajarnya di bawah KKM yaitu 75. Sementara itu nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya 58,84 yang dipandang masih sangat rendah.
                Adapun langkah yang diambil untuk memperbaiki prestasi belajar siswa yaitu dengan penelitian tindakan kelas. Pada langkah awal guru mencari masalah-masalah yang mengganggu dan menghambat penguasaan siswa terhadap mata pelajaran tersebut sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi dan hasil belajar siswa. Setelah permasalahan didapat maka dilakukan tindakan kelas dengan penggunaan metode demonstrasi dan latihan  untuk mengenal tokoh-tokoh cerita anak. Dengan metode ini diharapkan anak akan tertarik untuk berinteraksi dalam pembelajaran sehingga akan meningkatkan pemahaman anak terhadap materi yang diajarkan.
                Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dalam penelitian Tindakan Kelas ini penulis mengambil judul: “PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN  UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN MEMBACA SISWA KELAS II SD NEGERI XXX SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008/2009”.

    B.     Identifikasi Masalah

                Proses belajar mengajar Kelas II SD Negeri Mancasan 04 Baki Kabupaten Sukoharjo terhadap pelajaran Bahasa Indonesia dalam materi membaca, hanya 11 siswa dari 20 siswa atau 35,5% yang mencapai ketuntasan dalam pembelajaran sedangkan 20 siswa atau 64,5% tidak tuntas. Sementara itu rata-rata kelas hanya 58,84.
                Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan teman sejawat selaku observer untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi dengan supervisor terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
    1.      Siswa mempunyai anggapan bahwa Bahasa Indonesia dan merupakan mata pelajaran yang membosankan untuk dipelajari.
    2.      Siswa tidak berani bertanya dan cenderung pasif
    3.      Pengetahuan dan informasi yang diterima siswa masih sebatas produk hafalan
    4.      Guru tidak menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan.
    5.      Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru
                Berangkat dari masalah-masalah yang sangat mengganggu dan menghambat siswa yang bersangkutan untuk meraih prestasi yang lebih tinggi, maka guru mengadakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia pada diri siswa dengan mencoba menggunakan metode demonstrasi dan latihan.

    C.    Rumusan Masalah

                Atas dasar temuan permasalahan tersebut penulis dapat merumuskan masalah dalam pembelajaran yaitu:

    Apakah dengan metode demonstrasi dan latihan dapat meningkatkan kelancaran membaca siswa Kelas II SD Negeri XXX Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009?

     

    D.    Tujuan Perbaikan

                Dari latar belakang yang telah dikemukakan maka penelitian ini bertujuan:
    “Untuk mengetahui penggunaan metode demonstrasi dan latihan terhadap peningkatan kelancaran membaca siswa Kelas II SD Negeri XXX Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009”.

    E. Manfaat Perbaikan

                Hasil pelaksanaan penelitian penggunaan metode demonstrasi dan latihan  dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas II, khususnya pada materi membaca ini akan memberikan manfaat yang berarti bagi perorangan/instansi di bawah  ini:
    1.      Bagi Guru
    Dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas menggunakan metode demonstrasi dan latihan  dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, guru sedikit demi sedikit mempunyai keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya ketrampilan membaca. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi baik oleh guru maupun siswa sedikit demi sedikit dapat diatasi dengan penanaman materi yang benar. Guru juga mempunyai metode baru dalam menyajikan materi yang berhubungan dengan membaca.
    2.      Bagi Siswa
    Penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa yang bermasalah di kelas II SD Negeri XXX dalam meningkatkan pemahamannya terhadap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi Membaca. Keberhasilan peningkatan pemahaman tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya ketrampilan membaca.
    3.      Bagi Sekolah
    Setelah keberhasilan penelitian ini yaitu penerapan metode demonstrasi dan latihan  dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam kegiatan belajar di kelas.





     
    DAFTAR PUSTAKA


    Arifin Zaenal. (1990). Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : Remadja Rosda Karya
    Choiriyah, Siti (2006). Acuan Pengayaan Bahasa Indonesia. Solo : Sindhunata
    Elizabeth B. Hurlock. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Gelora Aksara Pratama.
    Gredler, Margaret E. Ball, (1991). Belajar dan Membelajarkan, Jakarta : Rajawali
    Nur Fajariyah. Arif Rasyid, (2007). Cerdas Berhitung Bahasa Indonesia. Surakarta : Grahadi.
    Suryadi, Didi. (1997). Alat Peraga dan Pengajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : Ditjen Dikdasmen D2 Karunika UT
    UU No. 2 Tahun 1989. Tentang Sistem Pendidikan Nasional
    Winkel. W.S (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia  



    Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),

    hubungi : 0857 2891 6006



    DOWNLOAD

    KATALOG PTK TK
    Download
    KATALOG PTK SD
    Download
    KATALOG PTK SMP
    Download
    KATALOG PTK SMA
    Download
    KATALOG PTS
    Download
    Bikin PTK/PTS

    Download form penyusunan PTK/PTS

    Download

    Start Work With Me

    Kontak langsung via WA


    Penelitian Tindakan Kelas
  • PTK SD
  • Penelitian Tindakan Kelas SD/MI

  • PTK SMP
  • Penelitian Tindakan Kelas SMP/MTs

  • PTK SMA
  • Penelitian Tindakan Kelas SMA/MA/SMK


    Experience
    Lead Developer

    State Art company

    UI/UX Developer

    Design Corporation

    Front-End Developer

    Creative Design Studio


    My Skills
    Penyusunan PTK
    Penyusunan PTS
    Contoh PTK
    Contoh PTS
    Contact Us
    Jasa Pintar
    0857 2891 6006 (WA Only)
    Surakarta, Jawa Tengah
    Hubungi kami melalui form ini (Mohon lengkapi dengan alamat email dan nomor WA)

    Blog Archive