PTK TK 008 eningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa TK dalam Pembelajaran Kemampuan Berbahasa melalui Penerapan Media Gambar
Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa TK dalam
Pembelajaran Kemampuan Berbahasa melalui Penerapan Media Gambar
ABSTRAK
Pembelajaran kemampuan
berbahasa di TK semestinya ditekankan pada suasana pembelajaran yang lebih
memungkinkan siswa terlibat secara aktif dan menyenangkan, sementara itu yang
terjadi di TK tidak jarang aktivitas pembelajaran masih mengadopsi pola-pola
lama pembelajaran di sekolah-sekolah dasar. Siswa cenderung pasif. Untuk itu
perlu adanya perubahan ke arah pembelajaran yang memberikan kesempatan atau
peluang kepada siswa untuk lebih aktif, berminat dan menyenangkan. Cara
tersebut di tempuh dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media
gambar.
Penelitian ini bertujuan
menggambarkan pembelajaran membaca permulaan dengan media gambar secara
klasikal maupun secara kelompok dan dalam proses terjadi peningkatan kemampuan
membaca siswa. Untuk mencapai tujuan itu dilakukan penelitian tindakan kelas,
peneliti dibantu guru kelompok B dan 23 siswa TK Negeri Pembina Kecamatan Sedati.
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan metode kualitatif, pengamatan /
observasi dan dibantu alat perekam berupa kamera dan handycam. Penelitian ini
dilakukan dengan dua siklus tindakan. Siklus pertama di titik beratkan pada
peningkatan partisipasi dan kemampuan membaca dalam permainan mencocokkan kartu
kata dengan gambar dan siklus kedua pada peningkatan membaca. Setiap siklus
terdiri atas tahapan : persiapan, tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi,
analisis dan refleksi.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pembelajaran membaca permulaan dengan media gambar secara klasikal siswa
yang pemalu cenderung pasif sehingga ketika guru memberi tugas siswa untuk
mencocok kartu kata dengan gambar siswa tidak mau dan perhatian sebagian siswa
kurang terfokus dalam pembelajaran ini dan kemampuan membacanya masih
didominasi oleh siswa-siswa yang aktif. Dengan pembelajaran kemampuan membaca
dengan media gambar secara kelompok siswa diajak untuk melakuakn permainan
mencocokkan kartu kata dengan gambar dengan teman sendiri dan guru bertindak
sebagai fasilitator dan motivator. Kreativitas siswa, rasa malu siswa dapat
diatasi dan kemampuan membaca siswa meningkat serta suasana pembelajaran lebih
menarik dan menyenangkan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan pra
sekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP No. 27 Tahun 1990).
Sebagai lembaga pendidikan pra-sekolah, tugas utama Taman Kanak-Kanak adalah
mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap perilaku,
keterampilan dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan kegiatan
belajar yang sesungguhnya di Sekolah Dasar.
Pandangan ini
mengisyaratkan bahwa Taman Kanak-Kanak merupakan lembaga pendidikan pra-sekolah
atau pra-akademik. Dengan demikian Taman Kanak-Kanak tidak mengemban tanggung
jawab utama dalam membina kemampuan akademik anak seperti kemampuan membaca dan
menulis. Substansi pembinaan kemampuan akademik atau skolastik ini harus
menjadi tanggung jawab utama lembaga pendidikan Sekolah Dasar.
Alur pemikiran
tersebut tidak selalu sejalan dan terimplementasikan dalam praktik kependidikan
Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar di Indonesia. Pergeseran tanggung jawab
pengembangan kemempuan skolastik dari Sekolah Dasar ke Taman Kanak-Kanak
terjadi di mana-mana, baik secara terang-terangan maupun terselubung. Banyak
Sekolah Dasar seringkali mengajukan persyaratan atau tes “membaca dan menulis”.
Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar seperti ini sering pula di anggap sebagai
lembaga pendidikan “berkualitas dan
bonafide”.
Peristiwa
praktik pendidikan seperti itu mendorong lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak
maupun orang tua berlomba mengajarkan kemampuan akademik membaca dan menulis dengan
mengadapsi pola-pola pembelajaran di Sekolah Dasar. Akibatnya, tidak jarang
Taman Kanak-Kanak tidak lagi menerapkan prinsip-prinsip bermain sambil belajar
atau belajar seraya bermain, sehingga Taman Kanak-Kanak tidak lagi taman yang
indah, tempat bermain dan berteman banyak, tetapi beralih menjadi “Sekolah”
Taman Kanak-Kanak dalam makna menyekolahkan secara dini pada anak-anak.
Tanda-tandanya terlihat pada pentargetan kemampuan akademik membaca dan menulis
agar bisa memasukkan anaknya ke Sekolah Dasar favorit.
Mengajarkan
membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak dapat dilaksanakan selama batas-batas
aturan pengembangan pra-sekolah serta mendasarkan diri pada prinsip dasar
hakiki dari pendidikan Taman Kanak-Kanak sebagai sebuah taman bermain,
sosialisasi, dan pengembangan berbagai kemampuan pra-skolastik yang lebih
substansi yaitu bidang pengembangan kemampuan dasar yang meliputi kemampuan
berbahasa atau membaca kognitif, fisik-motorik dan seni.
Mencermati
kondisi kegiatan pembelajaran membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak yang
berlangsung sebagaimana digambarkan di atas, perlu dilakukan penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu yang direncanakan,
dilaksanakan dan dievaluasi. Dengan serangkaian tindakan itu diharapkan dapat mengubah
suasana pembelajaran ke arah pembelajaran yang lebih memungkinkan siswa
terlibat secara aktif dan menyenangkan. Hal itu dapat dicapai dengan melalui
pembelajaran menggunakan media gambar. Media gambar adalah penyajian visual 2
dimensi yang dibuat berdasarkan unsur dan prinsip rancangan gambar, yang berisi
unsur kehidupan sehari-hari tentang manusia benda-benda, binatang, peristiwa,
tempat dan sebagainya (Taufik Rachmat, 1994).
Gambar banyak
digunakan guru sebagai media dalam proses belajar mengajar, sebab mudah
diperoleh tidak mahal dan efektif, serta menambah gairah dalam motivasi belajar
siswa.
B. Rumusan Masalah
Agar penelitian tindakan
ini dapat lebih terarah, maka secara operational permasalahan penelitian ini
difokuskan pada media gambar dan guru dalam pelaksananaan proses belajar
mengajar, membaca di Kelompok B Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Kecamatan
Sedati Kabupaten Sidoarjo. Secara rinci permasalahan penelitian ini dirumuskan
dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah gambaran pembelajaran membaca dengan media
gambar di Taman Kanak-Kanak secara klasikal ?
2.
Bagaimanakah gambaran pembelajaran membaca di Taman
Kanak-Kanak dengan media gambar secara kelompok ?
3.
Apakah terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
membaca setelah mereka mengikuti pembelajaran membaca dan menulis dengan
menggunakan media gambar?
C.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara
umum bertujuan untuk menemukan terjadinya peningkatan kemampuan membaca dan
menulis dengan menggunakan media gambar. Secara khusus penelitian ini bertujuan
untuk :
1. Menggambarkan pembelajaran
membaca di Taman Kanak-Kanak dengan media gambar secara klasikal.
2. Menggambarkan pembelajaran
membaca di Taman Kanak-Kanak dengan media gambar secara kelompok.
3. Menemukan terjadinya
peningkatan kemampuan siswa dalam membaca setelah menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan media gambar.
D.
Lingkup Penelitian
Lingkup penelitian yang
menjadi batasan materi dalam penelitian adalah kemampuan berbahasa dengan media
gambar di Taman Kanak-Kanak Kelompok B. penelitian ini dilaksanakan pada siswa
kelompok B Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Kecamatan Sedati Kabupaten
Sidoarjo.
E.
Definisi Operasional
Untuk mendapatkan
kesamaan arti pada penelitian ini dipertukarkan pendefinisian istilah :
1. Kemampuan berbahasa yang
diajarkan di Taman Kanak-Kanak kelompok B pada penelitian ini sesuai dengan
materi yang terdapat pada kurikulum Taman Kanak-Kanak 2004 yaitu kemampuan
membaca permulaan (pra membaca), sedangkan pelaksanaannya menggunakan
pendekatan temaik dan pembelajaran yang berorientasi pada prinsip bermain
sambil belajar atau belajar seraya bermain.
2. Yang dimaksud siswa mampu
membaca permulaan (pra membaca) adalah siswa dapat menghubungkan dan
menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya atau media gambarnya.
F.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini
diharapkan memberikan manfaat bagi :
1. Siswa Taman Kanak-Kanak,
agar mereka terbiasa dalam suasana kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak
yang menyenangkan dan tidak menakutkan.
2. Bagi guru Taman Kanak-Kanak,
dengan penerapan media gambar, guru memperoleh pengalaman baru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran kemampuan berbahasa di Taman Kanak-Kanak
yang berpusat pada anak.
3. Bagi peneliti, dapat
membantu guru dalam mengatasi masalah dalam pembelajaran kemampuan berbahasa di
Taman Kanak-Kanak.
Untuk mendapatkan file PTK / Skripsi / Thesis lengkap
dalam format Ms. Word.
Hubungi : 085728916006
0 komentar:
Posting Komentar