Jumat, 26 Oktober 2012

PTK TK 05 - BERMAIN KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MATEMATIKA

BERMAIN KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MATEMATIKA

 

ABSTRAKSI

  
Peningkatan ketrampilan berhitung dengan bermain kartu bilangan pada anak usia prasekolah sangat penting, mengingat masih banyak ditemui anak didik yang masih rendah ketrampilannya dalam berhitung/matematika. Hal ini disebabkan antara lain masih kurangnya kemampuan/pengertian dari orang tua dan peran guru dalam peningkatan ketrampilan anak dalam berhitung/ membilang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif studi operasional/tindakan kelas dan dikenakan pada 28 anak didik Taman Kanak-kanak xxxx Kabupaten xxxxx Tahun 2006. Tindakan kelas yang dilaksanakan adalah model siklus. Tindakan dilakukan secara bertahap, terdiri dari 4 komponen yaitu rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Rencana tindakan memuat berbagai cara yang dilakukan oleh guru. Tindakan kelas dilaksanakan guna meningkatkan ketrampilan matematika para peserta didik. Observasi merupakan upaya untuk merekam kegiatan yang terpadu selama kegiatan berlangsung. Refleksi merupakan kegiatan dampak dari hasil bermain kartu bilangan.
Hasil tindakan kelas menunjukkan bahwa hasil kerja pada Siklus I terdapat 5 (18%) anak yang hasilnya sudah dapat dikatakan tuntas, sedangkan yang 23 (82%) anak masih keliru dan tidak bersemangat mengikuti kegiatan. Pada Siklus II terdapat 20 (71%) anak yang hasilnya sudah dapat dikatakan tuntas, sedangkan yang 8 (29%)anak masih keliru dan tidak bersemangat mengikuti kegiatan. pada Siklus III terdapat 26 (93%) anak yang hasilnya sudah dapat dikatakan tuntas, sedangkan yang 2 (7%) anak masih keliru dan tidak bersemangat mengikuti kegiatan.

BAB  I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

Pendidikan prasekolah berkembang tidak hanya di negara maju, tetapi juga di negara-negara berkembang. Saat ini banyak ditemukan pelayanan pendidikan prasekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Berbagai alternatif program pendidikan untuk anak prasekolah, baik yang diselenggarakan di sekolah maupun di luar sekolah, banyak ditawarkan, antara lain Taman Kanak-kanak, Tempat Penitipan Anak, dan Program Bina Keluarga dan Balita.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan jamak dan kecerdasan spiritual. Untuk itu pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada dasar-dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia seutuhnya yaitu pertumbuhan dan perkembangan fisik, daya pikir, daya cipta, sosial emosional, bahasa dan komunikasi yang seimbang sebagai dasar pembentukan pribadi yang utuh.
Usia anak-anak, yaitu antara 0-6 tahun, adalah usia emas untuk anak mempelajari berbagai hal di sekitarnya. Anak akan mempelajari sesuatu tidak dengan cara duduk tenang, mendengarkan keterangan-keterangan dari orang tua maupun guru, tetapi anak akan mempelajari sesuatu hal dengan cara bermain. Dalam kegiatannya saat bermain tersebut anak akan menemukan hal-hal baru yang sebelumnya tidak dia ketahui.
Sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif melakukan berbagai kegiatan bermain, maka proses pembelajarannya adalah pada aktivitas anak dalam bentuk belajar sambil bermain. Program belajar mengajar bagi anak usia dini dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu sistem yang dapat menciptakan dan memberi kemudahan bagi anak usia dini untuk belajar sambil bermain melalui berbagai aktivitas dan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan serta kehidupan anak usia dini.
Keberhasilan proses pembelajaran anak usia dini ditandai dengan pencapaian pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini dengan hasil pembelajaran yang mampu menjadi jembatan bagi anak usia dini untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dalam pendidikan formal seperti Taman Kanak-kanak, pengajarnya adalah orang-orang yang telah mendapat pendidikan khusus, sedangkan dalam pendidikan non formal, pengajarnya bukanlah selalu orang yang berlatar pendidikan guru.
Pembelajaran di Taman Kanak-kanak lebih banyak difokuskan pada bidang dasar (basic), yaitu membaca, menulis, dan berhitung yang dikenal dengan “Three Rs (Tiga R), yaitu Reading, Writing, dan Aritmathic. Istilah “Back to Basic” yang sering didengar tidak lain merupakan istilah “Tiga R” tersebut, yang artinya mengembalikan fokus pembelajaran di Taman Kanak-kanak atau Sekolah Dasar kelas awal kearah kegiatan membaca, menulis, dan berhitung. Di Indonesia “Tiga R” dikenal dengan istilah “calistung”, yaitu membaca, menulis, dan berhitung.
Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak tidak sekedar untuk mengembangkan “Tiga R”, tetapi untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak, terutama aspek kognitif. Di samping itu matematika juga berfungsi untuk mengembangkan kecerdasan anak, khususnya kecerdasan yang oleh Gardner (dalam Rahayu, 1995 : 1) disebut Logico-mathematics. Kecerdasan Logico-mathematics menyangkut kemampuan seseorang menggunakan bilangan, operasi bilangan dan silogisme.
Matematika atau berhitung merupakan hal yang akrab dalam kehidupan manusia. Setiap hari, bahkan setiap menit orang menggunakan matematika.        Belanja, menghitung benda, waktu, tempat, jarak, dan kecepatan merupakan fungsi matematis. Memahami grafik, tabel, berat, dan volume juga merupakan fungsi matematika. Dengan kata lain matematika sangat penting bagi kehidupan kita.
Pada proses perkembangan pada anak usia dini, pada mulanya anak tidak tahu bilangan, angka dan operasi bilangan matematis. Secara bertahap sesuai perkembangan mentalnya anak belajar membilang, mengenal angka dan berhitung. Anak belajar menghubungkan objek nyata dengan simbol-simbol matematis. Sebagai contoh, sebuah jeruk diberi simbol angka “1” dan dua buah jeruk diberi simbol dengan angka “2”. Demikian pula simbol “+” yang berarti dijumlah dan simbol “-“ yang berarti dikurangi.
Guru Taman Kanak-kanak perlu mengusai konsep-konsep matematika sederhana yang sesuai untuk anak Taman Kanak-kanak. Berbagai notasi matematis sederhana dan cara pengenalannya perlu dipahami secara     mendalam, agar dapat melatih anak berhitung dan menggunakan fungsi-      fungsi matematis lainnya. Menurut Piaget (Hibana, 1998 : 31), pengenalan matematika sebaiknya dilakukan melalui penggunaan benda-benda konkrit dan pembiasaan penggunaan matematika agar anak dapat memahami matematika, seperti berhitung, bilangan, dan operasi bilangan. Sebagai contoh, mengingatkan anak tentang tanggal hari ini dan menuliskannya di papan tulis akan melatih anak mengenal bilangan.
Peningkatan ketrampilan berhitung dengan bermain kartu bilangan pada anak usia prasekolah sangat penting, mengingat masih banyak ditemui anak didik yang masih rendah ketrampilannya dalam berhitung/matematika. Hal ini disebabkan antara lain masih kurangnya kemampuan/pengertian dari orang tua dan peran guru dalam peningkatan ketrampilan anak dalam berhitung/ membilang. Salah satu cara yang dapat ditempuh dalam meningkatkan ketrampilan berhitung/matematika antara lain melalui bermain kartu bilangan.
Berdasarkan uraian di atas, maka upaya meningkatkan ketrampilan matematika pada anak usia prasekolah merupakan hal yang penting. Hal ini mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul “BERMAIN KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MATEMATIKA (Penelitian Pada Anak TK xxxxxxxxx)”.

B.     Permasalahan

1.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diidentifikasikan masalah penelitian, sebagai berikut :
a.       Rendahnya ketrampilan anak dalam berhitung/matematika, sehingga pencapaian hasil belajar matematika kurang optimal.
b.       Kurangnya kemampuan/pengertian dari orang tua dan peran guru dalam menggunakan alat kartu bilangan yang mengakibatkan rendahnya ketrampilan anak dalam berhitung/membilang.
c.       Untuk meningkatkan ketrampilan berhitung/membilang dalam area matematika, dapat diupayakan melalui bermain kartu bilangan.
2.       Pembatasan
a.       Bermain kartu bilangan untuk meningkatkan ketrampilan anak, merupakan upaya memberikan bantuan oleh seorang guru/pembimbing kepada anak yang kurang trampil dalam berhitung/matematika.
b.       Pelaksanaan bantuan tersebut dengan memanfaatkan kartu bilangan sebagai usaha/pengalaman langsung pada anak.
c.       Bermain kartu bilangan adalah sebagai pendorong semangat belajar dalam berhitung, membilang, dan menghubungkan.
3.       Perumusan Masalah
a.       Bagaimanakah upaya meningkatkan permainan berhitung melalui bermain kartu bilangan dilaksanakan di Taman Kanak-kanak xxxxxxxx?
b.       Apa kendala yang dihadapi dan bagaimana mengatasinya dalam upaya meningkatkan permainan berhitung melalui bermain kartu bilangan di Taman Kanak-kanak xxxxxxxxx?
4.       Cara Pemecahan Masalah
Untuk menjawab permasalahan penelitian, maka dilakukan tindakan kelas dengan model Siklus. Tindakan dilakukan secara bertahap, terdiri dari 4 komponen yaitu rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Rencana tindakan memuat berbagai cara yang dilakukan oleh guru. Kegiatan ini dilakukan oleh anak guna meningkatkan ketrampilan dalam berbagai hal. Observasi merupakan upaya untuk merekam kegiatan yang terpadu selama kegiatan berlangsung. Refleksi merupakan kegiatan dampak dari hasil bermain kartu bilangan.

C.     Tujuan Penelitian

1.       Untuk mengetahui upaya peningkatan ketrampilan berhitung melalui bermain kartu bilangan dilaksanakan di Taman Kanak-kanak xxxxxxxxx.
2.       Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya dalam upaya meningkatkan ketrampilan berhitung melalui bermain kartu bilangan di Taman Kanak-kanak xxxxxxxxxx.

D.    Manfaat Penelitian

1.       Sebagai bahan latihan dalam rangka belajar menganalisa suatu permasalahan dengan menerapkan teori-teori dan materi yang didapat dari perkuliahan.
2.       Untuk lebih mengetahui pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Tamak Kanak-kanak pada umumnya dan upaya meningkatkan ketrampilan berhitung melalui bermain kartu bilangan pada khususnya.
3.       Hasil penelitian dapat digunakan bahan masukan bagi Taman Kanak-kanak XXXXXXXX.


Untuk mendapatkan file PTK / Skripsi / Thesis lengkap
dalam format Ms. Word.
Hubungi : 085728916006

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 komentar:

Posting Komentar

DOWNLOAD

KATALOG PTK TK
Download
KATALOG PTK SD
Download
KATALOG PTK SMP
Download
KATALOG PTK SMA
Download
KATALOG PTS
Download
Bikin PTK/PTS

Download form penyusunan PTK/PTS

Download

Start Work With Me

Kontak langsung via WA


Penelitian Tindakan Kelas
  • PTK SD
  • Penelitian Tindakan Kelas SD/MI

  • PTK SMP
  • Penelitian Tindakan Kelas SMP/MTs

  • PTK SMA
  • Penelitian Tindakan Kelas SMA/MA/SMK


    Experience
    Lead Developer

    State Art company

    UI/UX Developer

    Design Corporation

    Front-End Developer

    Creative Design Studio


    My Skills
    Penyusunan PTK
    Penyusunan PTS
    Contoh PTK
    Contoh PTS
    Contact Us
    Jasa Pintar
    0857 2891 6006 (WA Only)
    Surakarta, Jawa Tengah
    Hubungi kami melalui form ini (Mohon lengkapi dengan alamat email dan nomor WA)

    Blog Archive

    Blog Archive