PTS 022 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN STRATEGI DAN MODEL PEMBELAJARAN MELALUI WORKSHOP
PENINGKATAN
KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN STRATEGI DAN MODEL PEMBELAJARAN MELALUI WORKSHOP
PADA SISWA
KELAS IX SMP NEGERI 134 JAKARTA
TAHUN
PELAJARAN 2008/2009 SEMESTER I
ABSTRAK
Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses menyusun strategi dan model
pembelajaran melalui workshop, serta meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun
strategi pembelajaran melalui workshop di SMP Negeri 134 Jakarta. Selain itu,
penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan respon guru terhadap
kegiatan yang dilakukan.Penelitian ini
tergolong penelitian tindakan kepengawasan dengan melibatkan 30 orang guru.Penelitian
dilakukan dengan dua siklus dan masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan,
yakni: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Indikator kinerja yang
ditetapkan adalah: bila minimal terdapat 85 % guru tergolong sangat baik dan
baik dalam aspek penilaian strategi pembelajaran, maka sudah dapat dikatakan
tindakan yang diterapkan berhasil. Aspek yang diukur dalam menilai keberhasilan
tindakan adalah kesiapan guru mengikuti workshop dan hasil pelaksanaan
workshop.
Dari analisis diperoleh
bahwa terjadi peningkatan kesipan dan kemampuan guru dalam menyusun strategi
pembelajaran dari siklus I ke siklus II.Ketercapaian indikator kinerja terdapat
pada tindakan ke II.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui workshop
dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun strategi pembelajaran pada
guru kelas IX di SMP Negeri 134 Jakarta. Dengan demikian dapat disarankan
kepada pengawas atau peneliti yang lain bahwa kegiatan workshop dapat dipakai
sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun
strategi pembelajaran.
Kata kunci: Kemampuan guru, strategi pembelajaran,
workshop.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
merupakan bagian dari kebudayaan dan berlangsung seumur hidup, dan memberikan
bekal kepada siswa untuk mengembangkan kehidupanya (Udin.S WinaPutra, 2006).
Ini berarti bahwa pendidikan dilaksanakan secara terusmenerus dan berencana.
Pendidikan di sekolah secara operasional dilakukan dalam berbagai jenjang dan
jenis pendidikan, direncanakan melalui suatu program yang apik dan rapi sebagai
penjabaran kurikulum yang berlaku saat ini. Sehubungan dengan itu peranan guru
sebagai salah satu komponen dalam pendidikan dan pengajaran sangat penting.
Guru
dikatakan tidak saja semata-mata sebagai pengajar (transfer of knowledge), tetapi
pendidik (transfer of value)dan sekaligus sebagai pembimbing yang
memberikan penghargaan dan menuntun murid dalam belajar (Sardiman, 1990). Para
pakar pendidikan seringkali menegaskan bahwa guru adalah sumber daya manusia
yang sangat menentukan keberhasilan program pendidikan.
John Nisbet
sebagaimana dinyatakan kemukakan oleh Ahmad, dkk ( 1999:x) bahwa "tidak
ada cara yang paling baik untuk menyampaikan materi kepada siswa", maka
dalam memilih dan menetapkan strategi pembelajaran, guru diharapkan sedapat
mungkin memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang paling efektif dan
efisien diterapkan untuk standar kompetensi dan situasi kelas tertentu. Hal ini
penting, sebab pemilihan strategi pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi
prestasi belajar siswa (Nasution, 2001:40). Suatu strategi pembelajaran
dikatakan efektif jika pembelajaran berhasil mencapai tujuan yang dirumuskan,
dan dikatakan efisien jika suatu pembelajaran menarik siswa untuk terus
mempelajari materi tersebut secara berkelanjutan (Degeng, 1989:165-172).
Berdasarkan pandangan tersebut, dalam memilih strategi pembelajaran, guru
hendaknya berorientasi pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan tidak
berorientasi kepeda kurikulum yaitu semua materi harus diajarkan dengan
strategi yang sama sepanjang tahun, karena hal ini dapat menimbulkan kebosanan
baik pada guru itu sendiri dan terlebih pada siswa.
Berdasarkan
uraian di atas, tampak bahwa strategi pembelajaran yang tepat akan berdampak
positif bagi siswa. Namun kenyataan yang ada di kelas IX SMP Negeri 134 Jakarta
tahun pelajaran 2008/2009 semester I menunjukkan hal yang terbalik. Dari hasil
supervisi menunjukkan bahwa 95 % guru di kelas IX SMP Negeri 134 Jakarta masih
dominan menggunakan strategi pembelajaran yang tidak sesuai dengan
karaketristik siswa dan situasi kelas. Bila ditelusuri lebih lanjut, faktor
yang meyebabkan guru belum mampu melaksanakan strategi pembelajaran dengan
tepat karena kemampuan menyusun strategi pembelajaran belum optimal, bahkan ada
yang tidak membuat. Penyusunan strategi pembelajaran sangat penting, karena
perencanaan yang baik berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Untuk mengatasi hal tersebut perlu diupayakan
kemampuan guru dalam menyusun strategi pembelajaran melalui kegiatan workshop
di SMP Negeri 134 Jakarta khususnya pada guru kelas .Ixtahun pelajaran
2008/2009 semester I.
B. Perumusan dan Pemecahan Masalah
1. Rumusan Masalah
Dari latar
belakang masalah yang dipaparkan di atas maka rumusan permasalahannya adalah:
a.
Bagaimanakah proses pelaksanaan workshop dalam kaitannya
dengan kemampuan guru kelas IX SMP Negeri 134 Jakarta tahun pelajaran 2008/2009
semester I dalam menyusun strategi pembelajaran tahun?
b.
Apakah melalui workshop dapat meningkatkan kemampuan guru
dalam menyusun strategi pembelajaran pada kelas IX SMP Negeri 134 Jakarta tahun
pelajaran 2008/2009 semester I dalam menyusun strategi pembelajaran tahun?
c.
Bagaimanakah respon guru setelah diterapkannya workshop
dalam kaitanya dengan kemampuan guru kelas IX SMP Negeri 134 Jakarta tahun
pelajaran 2008/2009 semester I dalam menyusun strategi pembelajaran tahun?
2. Pemecahan Masalah
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
menyusun strategi pembelajaran, antara lain memperdalam pengetahuan mata
pelajaran yang harus dikuasi guru, memperdalam pengetahuan tentang strategi
pembelajaran dan syarat-syarat pembuatan startegi pembelajaran dan lain sebagainya.
Namun fokus perbaikan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meningkatkan
kemampuan guru dalam menyusun strategi pembelajaran dengan kegiatan workshop.
Melalui workshop ini akan diberikan pembekalan dan bimbingan teknis pembuatan
strategi pembelajaran untuk guru kelas IX SMP Negeri 134 Jakarta tahun
pelajaran 2008/2009 semester I. Pada proses perkembangan kemampuan menyusun
strategi pembelajaran, dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap draf-draf awal
suatu strategi pembelajaran. Dengan adanya umpan balik dari fasilitator dan
guru-guru sejenis diharapkan ada motivasi sehingga kemampuan guru dalam
menyusun strategi pembelajara dapat ditingkatkan.
C. Hipotesis Tindakan
Dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, dan pemecahan masalah yang telah dipaparkan
di atas maka hipoetesis tindakan dapat dirumuskan sebagai berikut.
”Jika kemampuan guru meningkat
dalam menyusun strategi pembelajaran, maka hasil belajar siswa juga meningkat”.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini
adalah:
a.
Untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan workshop dalam
kaitannya dengan kemampuan guru kelas IX SMP Negeri 134 Jakarta tahun pelajaran
2008/2009 semester 1 dalam menyusun strategi pembelajaran.
b.
Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun strategi
pembelajaran pada kelas IX SMP Negeri 134 Jakarta tahun pelajaran 2008/2009
semester 1 dalam menyusun strategi pembelajaran.
c.
Mendeskripsikan respon guru setelah diterapkannya workshop dalam kaitanya dengan kemampuannya dalam
menyusun strategi pembelajaran.
2. Manfaat
Penelitian
a. Melalui workshop dapat memberikan pengalaman belajar
bagi guru, karena melalui workshop guru dilatih menemukan menyusun startegi
pembelajaran sesuai dengan karaketristik siswa dan situasi kelas yang ada.
b. Guru kelas IX SMP Negeri 134 Jakarta memiliki
kemampuan dalam melaksakan menyusun strategi pembelajaran sehingga dapat
dijadikan alternatif bagi guru dalam menyusun strategi pembelajaran sehingga
tercipta suasana belajar yang kondusif dalam upaya peningkatan prestasi belajar
siswa.
c. Menumbuhkan leaning comunity bagi guru kelas IX
SMP Negeri 134 Jakarta sehingga sekolah bukan hanya tempat belajar bagi siswa
tetapi juga menjadi tempat belajar bagi guru dengan mengefektifikan model
workshop intern di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 2006. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bina
Aksara
Badudu, J.S. 1988. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :
Gramedia.
Friedenberg,
Lisa. 1995. Psychological Testing: Design, Analysus, and Use. Boston:
Allyn and Bacon.
Mathis dan
Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat
Prokton and W.M. Thornton.1983.
Latihan Kerja Buku Pegangan Bagi Para Manager. Jakarta: Bina Aksara
Purwanto, M Ngalim. 1984. Prinsip-prinsip dan Teknik
Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya
Simamora, Henry. 1995. Manajemen
Sumber Daya Manusia.Yogyakarta : STIE YPKN.
Tim Penyusun Kamus Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
Rasyid, Mahmunar. 2005. Strategi
Pembelajaran Sejarah Melalui Pendekatan Team Games Tournament dengan Sistem
Porlimawih. Jakarta: Depdiknas
Untuk
mendapatkan file PTK / Skripsi / Thesis lengkap
0 komentar:
Posting Komentar