PTK SMP 102 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA BERBICARA BAHASA INDONESIA SELAMA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA
BERBICARA BAHASA INDONESIA SELAMA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI PENDEKATAN
KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 9
SUMEDANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak Sumpah
Pemuda dikumandangkan tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia telah
diikrarkan menjadi bahasa kesatuan dan bahasa Nasional, bahkan kedudukan bahasa
Indonesia tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV pasal 36, sebagai
bahasa Negara, bahasa resmi kenegaraan, sebagai alat pemersatu bangsa, sebagai
bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pemerintahan, bahasa pengembang ilmu
pengetahuan serta teknologi modern.
Di sekolah,
bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang wajib di ikuti para siswa, dengan
materi pokok meliputi empat keterampilan berbahasa yaitu membaca, berbicara,
mendengarkan dan menulis, yang dikembangkan secara terpadu.
Setiap
pembelajaran, siswa diperlukan sebagai subyek utama dan guru berperan sebagai
fasilitator. Dalam mengembangkan keterampilan berbahasa, khsusunya keterampilan
berbicara, diharapkan siswa mampu memahami dan dapat mengungkapkan informasi,
pikiran dan perasaannya, sehingga terjadi interaksi yang aktif antara siswa
dengan siswa, siswa dengan guru. Setiap siswa dituntut untuk mampu berbicara
secara aktif dan terlihat langsung dalam proses pembelajaran. Namun
kenyataannya, sulit sekali meningkatkan keaktifan siswa berbicara PBM.
Aktifitas
siswa dalam berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia selama kegiatan
pembelajaran, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti minimnya penguasaan kosa
kata, malu untuk mengemukakan pendapat, adanya rasa takut salah, adanya
pengaruh bahasa ibu yang sangat dominan dalam kehidupan sehari-hari, atau
kurang tepatnya guru dalam menentukan metoda pendekatan yang digunakan dalam
kegiatan belajar.
Berdasarkan
uraian tersebut di atas, penulis mencoba untuk mengkaji upaya-upaya seperti
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keaktifan siswa berbicara menggunakan
bahasa Indonesia selama kegiatan belajar mengajar (KBM).
B. Rumusan Masalah
Sejatinya, belajar bahasa adalah belajar
berkomunikasi sehingga terjadi interaksi. Demikian juga belajar bahasa
Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan keterampilan
berbahasa Indonesia secara baik dan benar.
Dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas, komunikasi dan interaksi siswa dengan siswa, siswa
dengan guru, kerapkali terganggu karena rendahnya aktifitas siswa dalam
berbicara Indonesia. Salah satu faktor yang diduga sebagai penyebab terjadinya
hal tersebut di atas adalah kurang tepatnya pendekatan yang diterapkan guru
dalam kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena
itu, dalam penelitian ini kami mencoba merumuskan permasalahan sebagai berikut:
“Apakah
pendekatan kontekstual dengan penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam berbicara
bahasa Indonesia selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di kelas
VII A SMP Negeri 9 Sumedang?”
C. Tindakan yang dilakukan
Dalam upaya
meningkatkan keaktifan siswa berbicara bahasa Indonesia secara baik dan benar
selama KBM berlangsung dengan pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan
tujuan agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna.
Pelaksanaan
tindakan dalam penelitian ini akan dilakukan melalui pelaksanaan pembelajaran
sesuai dengan perencanaan tindakan yang terbagi dalam tiga siklus penelitian.
Setiap siklus pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap pembelajaran.
Siklus
pertama, pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual melalui
media gambar. Guru mengabsen dan mengkondisikan kelas, bertanya tentang
pengalaman membaca cerita yang menarik melalui cerita bergambar menjelaskan
tujuan pembelajaran, membentuk kelompok diskusi dan membagikan buku-buku gambar
cerita yang menarik. Para siswa mendiskusikan tugas yang telah diterima dan
setiap kelompok menunjuk perwakilan untuk mempresentasikannya di depan kelas,
kelompok lain menanggapi pokok-pokok cerita dari gambar cerita tersebut.
Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tahapan-tahapan skenario pembelajaran.
Penilaian authentik dilaksanakn untuk mengukur pemahaman dari materi yang
sedang disajikan. Secara rinci tertuang dalam skenario pembelajaran pertemuan
pertama (terlampir).
Siklus kedua,
sama dengan siklus pertama dimana pelaksanaan pembelajaran menggunakan
pendekatan kontekstual dengan media gambar cerita dengan tahapan-tahapan
skenario pembelarannya. Penilaianpun masih penilaian authentik. Secara rinci
tertuang dalam rencana pembelajaran pertemuan kedua (terlampir).
Siklus ketiga
juga sama dengan siklus sebelumnya, di mana pelaksanaan pembelajaran
menggunakan pendekatan kontekstual, melalui media gambar cerita, dengan
tahapan-tahapan skenario pembelajarannya. Penilaian, prosespun dilaksanakan
pada siklus ketiga ini dan diakhir kegiatan ulangan harian sebagai alat penguji
daya serap terhadap materi yang sudah disajikan. Secara rinci skenario
pembelajaran dijelaskan pada rencana pembelajaran pertemuan ketiga (terlampir).
D. Hipotesa Tindakan
Sebelum
melaksanakan tindakan penelitian, peneliti berasumsi bahwa dengan menggunakan
pendekatan kontekstual melalui media gambar akan meningkatkan keaktifan siswa
berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar selama kegiatan belajar mengajar
di kelas VII A SMP Negeri 9 Sumedang.
E. Tujuan dan Manfaat
Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Meningkatkan keaktifan siswa dalam berbicara
bahasa Indonesia yang baik dan benar selama KBM.
b. Meningkatkan keberanian siswa dalam
menggunakan bahasa Indonesia di berbagai kegiatan berbahasa.
c. Meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar siswa
d. Meningkatkan keterampilan guru dalam
menentukan pendekatan pembelajaran sehingga anak senang, aktif dalam berbicara
selama kegiatan belajar.
2. Manfaat Penelitian
Bagi siswa
a. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk aktif
berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar selama KBM.
b. Memiliki keberanian dalam menggunakan bahasa
Indonesia di berbagai kegiatan berbahasa
Bagi Guru
a. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar
b. Meningkatkan keterampilan dalam menentukan
pendekatan pembelajaran
c. Meningkatkan motivasi, proses dan hasil
belajar siswa
d. meningkatkan minat melakukan penelitian
tindakan kelas
F. Lingkup Penelitian
Dalam KBM
masih banyak kendala yang dihadapi guru, terutama bagaimana upaya guru dalam
memilih strategi mengajar yang baik sehingga siswa mampu belajar bahasa Indonesia
dengan baik dan menyenangkan serta memotivasi siswa untuk mau belajar lebih
baik sehingga mutu pendidikan meningkat.
Kendala-kendala
yang dihadapi guru di antaranya dukungan sarana dan prasarana yang kurang memadai,
juga keterbatasan guru untuk menumbuhkan kemauan dan kemampuan siswa dalam
pelaksanaan KBM dengan model dan pendekatan yang bervariasi sehingga dalam
melaksanakan pembelajaran kurang terencana dan akibatnya hasilnya kurang baik
pula.
Penulis
mencoba menyajikan satu model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
kontekstual dengan harapan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam berbicara
bahasa Indonesia yang baik dan benar selama KBM berlangsung, sehingga pada
akhirnya kegiatan berbahasa dalam keterampilan berbicara dapat mereka terapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk
memperjelas lingkup penelitian ini, beberapa istilah yang muncul dijelaskan
sebagai berikut:
1. Belajar adalah proses perubahan perilaku dikarenakan
pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan-kegiatan belajar adalah
perubahan tingkah laku yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap
yang meliputi segenap aspek organisasi atau pribadi.
2. Mengajar adalah menambahkan pengetahuan sebanyak-banyaknya
dalam diri anak didik, usaha menyampaikan
kebudayaan, menata berbagai kondisi belajar secara pantas.
3. Metoda mengajar (pendekatan) adalah suatu pengetahuan
tentang tata cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru (teknik
penyajian yang dikuasai guru untuk menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di
dalam kelas).
DAFTAR PUSTAKA
Budimansah, Dasim. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Porto Folio.
PT Genesindo. Bandung
Departemen Pendidikan Nasional R I. 2002. Pendekatan Kontekstual
(Contextual Teaching and Learning). Jakarta.
Permadi, Dadi. 2001. Manajemen Berbasis Sekolah dan Kepemimpinan
Mandiri Kepala Sekolah. PT Sarana Panca Karya. Bandung.
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta
Ridwan Sa’adah. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Dinas Pendidikan
Propinsi Jawa Barat. Bandung
Suyanto, K E., Kasihani. Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam
Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa . Fakultas Sastra, Universitas Malang,
Malang.
Suyanto, K E., Kasihani. 2003. Authentic Assessment. Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat PLP, Depdiknas. Jakarta
Untuk
mendapatkan file lengkap (Ms.Word/pdf)
hubungi
: 0857 2891 6006
0 komentar:
Posting Komentar